Tauhid
Asma
Asma artinya nama (sebutan). Tauhid asma artinya segala
nama (sebutan) di alam semesta ini pada hakekatnya bersumber pada asma Allah..
Anda katakan si Fulan pintar dan cerdik, maka pada hakekatnya segala kepintaran
dan kecerdikan si A bersumber dari kepintaran dan kecerdikan Allah. Dialah
Allah yang maha mengetahui lagi maha pintar. Dan Dialah yang membuat dan memungkinkan
seseorang menjadi pintar. Sekalipun si fulan tersebut pintar setelah memperoleh
pendidikan S3 maka bukan pendidkan S3-nya yang memungkinkan dia menjadi pintar
tetapi Allahlah yang memungkinkan dia mengerti an memahami ilmu pengetahuan
saat kuliah S3-nya. Ingat kita sebagai makhluk hanya bisa berusaha tetapi
Allahlah yang menentukan hasilnya. Betapa banyak orang yang mengulang matakuliahnya
tetapi tidak dapat menguasai ilmunya.
Jadi janganlah kita kagum berlebihan pada seseorang. Entah
karena pintar, kaya, tampan ataupun lainnya, karena sesungguhnya mereka
beruntung hanya berkat rahmat Allah. Dan sekali lagi apapun kelebihan yang
melekat pada seseorang, itu adalah rahmat Allah. Jadi apapun yang ada pada diri
kita tidak perlu disombongkan karena sifat rahmat tersebut hanya sementara.
Hari ini kita termasuk orang yang pintar, besok sudah termsuk golongan orang
yang bodoh karena sudah pikun, hari ini termasuk orang yang kuat besok sudah
lemah dan lumpuh karena kecelakaan.
Jadi jika kita melihat seseorang mengagumkan entah karena
kekayaannya ataupun kepintarannya maka sesungguhnya orang tersebut mempunyai
sebutan demikian hanya karena asma Allah. Si Fulan kaya karena Allah yang maha
kaya menganugrahkan kekayaan pada orang tersebut, Si Tony pintar karena Allah
yang Maha Pintar menganugrahkan kepintaran pada orang tersebut. Jadi pada
hakekatnya segala sebutan yang baik pada makhluk sebenarnya milik Allah dan
bersumber pada asma Allah.
Lalu bagaimanakah dengan pernyataan orang tersebut miskin?
Apakah orang tersebut miskin karena Allah? Jawabannya adalah ya. Sesungguhnya Allahlah
yang berkuasa mengangkat dan menurunkan derajat seseorang. Sungguh mudah bagi
Allah untuk menjadikan orang miskin menjadi kaya dan sebaliknya. Atau selalu
tetap kondisinya. Allah berkehendak demikian untuk menguji makhlukNya apakah mereka
termasuk yang beriman atau tidak dengan ujian kelapangan dan kesusahan. Jika
mereka ikhlas, tetap bertawakkal dan bersyukur setiap keadaan maka derajatnya
di mata Allah makin tinggi dan mereka akan mendapatkan imbalan atas
kesabarannya mungkin di dunia atau di akhirat sesuai kebijakan dari Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Jadi pada hakekatnya segala sesuatu yang kita miliki ini
baik berupa kelebihan ataupun kekurangan kesemuanya berasal dari Allah yang
mengatur dan menetapkan segala kelebihan dan kekurangan kita. Jika kita
bersyukur maka kelebihan tersebut ditambah dan jika kita khufur maka kelebihan
tersebut mungkin akan dikurangi atau bahkan menjadi azab.
Oleh sebab itu wajib bagi kita untuk tetap menyandarkan
segala kemampuan kita kepada Allah karena Dialah yang memberikan kemampuan tersebut
kepada kita. Sekarang timbul pertanyaan bagaimanakah cara kita menyandarkan
semua kemampuan kita kepada Allah?
Cara menyandarkan semua kemampuan kita kepada Allah adalah
sebagai berikut :
- Menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki termasuk apa yang dimiliki orang lain adalah titipan dari Allah, baik itu kekayaan, pangkat, kekuasaan, kepintaran, kecantikan ataupun kekuatan
- Apa yang kita miliki tersebut tidaklah abadi, suatu saat akan hilang. Jika kita sudah masuk liang kubur maka segala kekayaan, pangkat, kekuasaan, dan kepintaran tidak ada gunanya. Hanya iman dan amal saleh yang akan berguna. Selain itu harus dipahami bahwa Allah berkuasa membalikkan keadaan makhlukNya. Dia dapat menjadikan si Miskin menjadi kaya dan si kaya menjadi miskin hanya dengan mengatakan “Jadilah” maka terjadilah keadaan yang Dia kehendaki.
- Selain mengenali keadaan diri kita sendiri, kita juga seharusnya memahami nama-nama Allah yang baik atau yang disebut Asma ul Husna, yaitu nama-nama Allah yang jumlahnya ada 99 nama (sebutan). Kesemua nama ini tidak hanya perlu dihapal tetapi juga dipahami maknanya dan penyebabnya sehingga Allah panas mendapatkan nama tersebut.
No comments:
Post a Comment