Sunday, January 12, 2014

Tauhid Ap’al



Segala kenyataan yang kita lihat dan rasakan ini pada hakekatnya ada karena ap’al (perbuatan) Allah semata. Tidak mungkin segala ssesuatunya ini ada tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya. Apakah rumput dan pohon bisa ada tanpa ada yang membuatnya? Mungkinkan muncul secara acak dan kebetulan? Siapakah yang memberi kita bentuk tubuh seperti ini? Apakah ayah dan ibu kita? Kenapa bentuk tubuh manusia dari waktu ke waktu seperti itu?Ada suatu keteraturan. Mungkinkan keteraturan itu tercipta sendiri tanpa ada yang menciptakan? Sesungguhnya Allahalah yang telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini termasuk keteraturan dan hukum (Qadha dan Qadar) pada mahkluk itu.
Apakah hanya kenyataan yang kita lihat dan rasakan itu ap’al Allah? Tentu tidak. Apapun yang kita lakukan pada hakekatnya dapat terjadi karena perbuatan Allah. Mengapa? Karena segala sesuatu dalam tubuh kita ini hanya dapat bekerja dengan baik karena kehendak Alalh. Jika Allah berkehendak tangan kita lumpuh maka lumpuhlah tangan kita saat itu juga sekalipun kita berusaha sekuat tenaga maka akan sia-sia jika Allah tidak menghendakinya.
Sesungguhnya hanya Allahlah yang menguasai seluruh sel-sel tubuh kita, dan karena itulah mudah baginya menumbuhkan dan mematikan sebagian anggota tubuh kita. Dialah yang memungkinkan sel-sel otot dan otak kita dapat bekerja dengan baik. Oleh sebab itulah dikatakan segala perbuatan makhluk termasuk kita pada hakekatnya dapat terjadi karena perbuatan Allah semata.
Apakah hanya di dalam tubuh makhluk, Allah berkuasa? Tentu saja tidak. Sesunggunya kekuasaan Allah melebihi batas kekuasaan/kekuatan makhluk. Allahlah yang memungkinkan adanya segala suatu kejadian. Dialah yang berkuasa mematikan dan menghidupkan makhlukNya. Tiada kesulitan baginya untuk menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dialah yang berkuasa melaksanakan ataupun mencegah perbuatan makhlukNya dengan sempurna.
Berkaitan dengan hal ini ada suatu pertanyaan. Apakah jika kita berbuat jahat itu berarti perbuatan Allah? Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak boleh menjawab tanpa melihat latar belakang keilmuannya. Manusia diberikan akal untuk memilih perbuatannya sendiri, baik perbuatan jahat ataupun perbuatan baik. Tujuan Allah memberikan akal kepada manusia adalah sebagai ujian apakah kita termasuk orang jahat atau baik. Jika berbuat baik akan mendapat ganjaran kebaikan dan jika berbuat jahat akan mendapat ganjaran kejahatan (hukuman). Jadi pada hakekatnya segala perbuatan kita dapat terjadi karena perbuatan Allah. Dan kita harus siap menerima hukuman jika memilih perbuatan jahat. Jadi letak kesalahan kita ada pada pilihan kita yang kita lakukan. Siapa suruh kita memilih melakukan perbuatan jahat. Sudah tahu, segala perbuatan jahat akan dihukum, kenapa tetap dilakukan?
Berkaitan dengan tauhid, ada ilmuan yang berpendapat bahwa segala sesautu di dunia ini tercipta dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan dan melalui proses beratus-ratus abad terciptalah kondisi sekarang ini yang penuh keteraturan melalui proses evolusi. Dengan kata lain keteraturan sekarang ini tercipta karena proses evolusi hasil ketidakaturan.
Mungkinkah hasil dari ketidakaturan menghasilkan keteraturan seperti sekarang ini ? Tidak mungkinlah. Tidak mungkin tercipta suatu makhluk hidup baru dari ketidakaturan. Manusia saja dengan teknologi canggih tidak mampu menciptakan makhluk hidup yang mempunyai kesadaran. Apalagi kondisi ketidakaturan. Mungkinkah hasil dari segala tubrukan dan campuran partikel yang acak menghasilkan dan menciptakan makhluk hidup baru?
Sesungguhnya Allahlah yang menciptakan segala sesuatunya dengan penuh perhitungan dan kebijakan. Semua makhlukNya sebelum lahir di dunia sudah diatur bentuk, kemampuan dan rizkinya.
Apakah kita menderita dan sial karena Allah? Dan apakah artinya usaha kita jika telah ditentukan hasilnya oleh Allah? Jika pertanyaan ini membuat kita putus asa, seolah-olah tidak ada gunanya kita berusaha. Maka artinya anda telah terjebak pemahaman yang salah. Rizki anda adalah rahasia Allah, sama seperti jodoh. Setiap perbuatan yang kita pilih ada rizkinya masing-masing entah rizki halal ataupun haram. Jika anda berbuat jahat seperti merampok akan akan mendapatkan rizki haram dan sebaliknya. Jadi janganlah kita berputus asa untuk berusaha dengan baik untuk mencari penghidupan di dunia dan akhirat.
Dan setiap berusaha jangan lupa berdoa karena doa dapat menolak bala (ketentuan buruk) dari Allah. Sesuai hadist Rasulullah sebagi berikut :
Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada yang dapat menolak ketentuan (Qadha) selain doa dan tidak ada yang dapat memperpanjang umur selain bakti” (HR. Tirmidzi).
Masih berkaitan dengan tauhid ap’al, ada pendapat golongan tertentu tentang tauhid ap’al, yaitu apapun yang kita lakukan itu berarti perbuatan Allah. Misalnya “Jika kita duduk, maka yang duduk itu adalah Allah”. Awas ini paham golongan jabariyah, seharusnya jika kita duduk maka kita dapat duduk karena perbuatan Allah, bukan Allah yang duduk. Disini konsep makhluk tetap ada sekalipun sifat adanya makhluk berbeda dengan sifat adanya Allah swt. Sifat adanya makhluk sementara (berubah-ubah) sedangkan sifat adanya Allah selalu abadi.

No comments:

Post a Comment

Doa Syaifi Angin

Berikut adalah doa syaifi angin yang saya peroleh untuk mempercepat perjalanan. Sebaiknya dibaca setelah sholat hajat sebelum melakukan perj...