Telepati adalah mengirimkan ucapan berupa kata ataupun
kalimat kepada orang lain melalui pikiran.
Ilmu ini sebenarnya sudah saya pelajari saat masih duduk di
SMP. Waktu itu masih belum ada yang namanya HP. Saya belajar telepati dari buku
kecil, tidak tau orang tua saya beli dimana. Yang jelas masih menggunakan ejaan
tempo doloe. Saya belajar bersama adik kandung. Kami tidak menggunakan mantera
ataupun doa, hanya mengandalkan konsentrasi pikiran, yaitu kedekatan rasa. Seolah-olah
saling berhadapan, padahal kami berbeda sekolah. Berucap di tenggorokan tetapi
tidak bersuara, maklum kami coba cara tersebut di dalam kelas. Ternyata cara
ini tidak begitu bisa diandalkan saat ulangan kelas, karena telepati menguras
kekuatan pikiran sehingga mengganggu
kontrasi saat mengerjakan soal ulangan.
Saat kuliah, suatu malam saya bermimpi ditemui seseorang
yang tak kukenal dan menyampaikan untuk mengunjungi seseorang yang baru
meninggal, namanya (rahasia), tapi orang yang meninggal tersebut tidak
keketahui siapa orangnya. “Dalam hati emang siapa sih nih orang”, kataku dalam
hati. Besoknya kubaca di surat kabar ada nama orang tersebut ternyata seorang
tokoh. Wah ternyata pesan juga bisa di sampaikan via agent alias khadam. Tapi
cara ini saya belum tau.
OK, sekarang saya akan bagi cara telepati yang menurutku
lebih mudah dibandingkan caraku saat SMP, sudah kumodifikasi lho. Kita tidak
mengandalkan kekuatan phisikis yang menguras kekuatan diri (seperti saat SMP),
yang jika kekuatan phisikis kita kurang akan menyedot kekuatan dari luar berupa
jin (berdasarkan pengalamanku) ataupun khodom yang mungkin dapat mengubah pesan
yang dikirim. Kita mengandalkan pertolongan Allah yang maha diandalkan. Caranya
:
Setelah sholat, ataupun sambil berbaring, kita memuji Allah:
Segala puji bagi Allah yang maha perkasa yang mampu
mengantarkan ucapanku pada seseorang ataupun banyak orang dari kejauhan
sebanyak bukti keperkasaanNya
Ucapkan kalimat diatas sebanyak2nya dan yakini kebenarannya.
Setelah yakin sekali karena Allah maha mengabulkan doa,
bersyukurlah dengan mengucapakan Alhamdulillah sebanyak2nya. Lalu tutup dengan
kalimat :
La Haula Walaa quwwata illa billah
(Tiada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah)
OK, saat mau mengirim pesan, konstrasi ingat orang yang mau
kita kirimi pesan, wajah dan rasa kedekatannya pada diri kita serta bayangkan
seolah-olah orang tersebut berada di hadapan kita, lalu berdoa sebagai berikut
:
Ya Allah yang mampu mengirimkan ucapanku dari kejauhan pada
si (nama orang tersebut), sampaikanlah ucapanku......
(isi pesan yang ingin disampaikan)
Demikian cara pengirimannya. Saran saya berkaitan dengan hal
ini :
- Sebaiknya anda tes dulu
apakah kemampuan tersebut berhasil dikuasai atau tidak sebelum digunakan
untuk hal serius. Misalnya anda minta tolong teman anda 1 kos, lalu anda
coba telepati 10 kata pada teman anda tersebut, lalu cek kata-kata yang
terima teman anda tersebut, jika semuanya tepat berarti anda berhasil
bertelepati dengan teman anda tersebut.
- Jika anda mau menggunakannya
saat ujian/tes misalnya mengirim jawaban, sebaiknya selesaikan soalnya
terlebih dahulu, setelah selesai barulah anda bertelepati, jangan sambil
mengerjakan soal bertelepati, supaya konsentrasi kita untuk mengerjakan
soal tidak terganggu
- Jika tidak mempunyai
benteng diri yang kuat jangan bertelepati pada banyak orang sekaligus
terutama untuk hal politik seperti dalam pemilihan wakil rakyat, karena
jika ketahuan paranormal lawan politik, umumnya kita akan diserang.
- Telepati berguna terutama
saat kita tidak mempunyai pulsa, mengrim pesan yang bersifat rahasia
(supaya ndak ada yang nyadap) dan gendam (hipnotis via telepati).